Air dan Perubahan Iklim

Review Film Baran (2001)


Baran FilmPoster.jpeg
source: https://en.wikipedia.org/wiki/Baran_(film)
x
                                            






















Cinta membutuhkan pengorbanan. Pernyataan ini digambarkan melalui film Baran yang di sutradarai oleh Majid Majidi. Film berdurasi 94 menit ini berlatar di Iran, yang mana pada saat itu tidak diperbolehkan adanya orang-orang Afghanistan bertempat tinggal disana. Film ini menceritakan seorang kuli bangunan bernama Lateef yang jatuh cinta terhadap seorang wanita afghan yang menjadi imigran gelap di Iran. Ia bernama Baran, yang berperan menyamar sebagai laki-laki (Rahmat) untuk mencari uang sebagai kuli bangunan pula bersama Lateef.
Dimulai dengan adegan Lateef yang sedang berbelanja ke sebuah toko makanan. Ia bekerja sebagai seorang kuli bangunan yang bertugas untuk membuat teh dan menyiapkan makan untuk semua kuli bangunan. Setelah kembali dari tempat ia berbelanja dari toko makanan, ia kembali ke sebuah bangunan yang sedang dibangun tempat dimana ia bekerja. Kemudian ia dikagetkan dengan kerumunan orang yang menggotong seorang laki-laki bernama Najaf. Najaf pun langsung dibawa pergi dari bangunan untuk diobati kakinya yang terluka.
Kemudian esoknya terdapat seorang kuli bangunan bernama Sultan. Ia membawa seorang anak laki-laki bernama Rahmat. Sultan pun meminta bantuan terhadap bosnya yang bernama Memar untuk mempekerjakan Rahmat. Rahmat adalah seorang anak dari Najaf. Pada awalnya Memar menolak, pada akhirnya ia menerima Rahmat sebagai kuli bangunan. Rahmat pun mulai bekerja untuk mengangkat pasir dan juga barang-barang berat lainnya.
Ketika itu terdapat seorang inspektur bangunan yang menemui Memar. Semua para kuli bangunan yang berasal dari Afghan berlari kalang kabut untuk bersembunyi. Inspektur tersebut membuat perjanjian kepada Memar bahwa ia tidak akan mempekerjakan orang-orang Afghan.
Pada suatu hari, Rahmat bekerja mengangkut pasir ke lantai atas. Kemudian ia tidak sengaja menjatuhkan pasir tersebut dan mengenai seorang kuli bangunan yang lainnya. Akhirnya Rahmat  dipindah tugaskan untuk menggantikan Lateef yaitu sebagai penyedia teh dan makanan. Lateef tidak menerima Rahmat menggantikannya dan ia menampar Rahmat karena ia sangat marah. Ia tidak mau menerima pemberian teh dari Rahmat dan juga merusak dapur. Akan tetapi Rahmat kembali membereskan dapur hingga rapi.
Hingga pada suatu hari ketika Lateef sedang mengangkut pasir, ia melihat ke arah dapur tepatnya pada cermin yang memantulkan seseorang wanita yang sedang menyisir rambut panjangnya. Lateef sangat terkejut mengetahui hal ini ia pun merenungi akan kesalahan dan kejahatannya terhadap Rahmat. Keesokannya Lateef mulai merubah penampilannya dan juga memberikan perhatian kepada Rahmat. Seperti memarahi orang yang protes kepada Rahmat karena rokok yang dibelikannya salah. Lateef yang sering menolong Rahmat dibalas oleh Rahmat dengan diberikan sebuah teh dan juga gula yang diletakkan ditempat ia sering mengangkut pasir.
Kemudian esok hari ketika Rahmat usai belanja dari toko makanan, ia tak sengaja bertemu dengan seorang inspektur. Lalu ketika inspektur menyadari bahwa ia adalah seorang Afghan, ia langsung mengejar Rahmat. Lateef yang mengetahui hal ini langsung bertindak untuk menghalangi inspektur agar Rahmat bisa melarikan diri. Karena hal ini, Memar pun harus membayar denda dan juga memecat semua pekerja Afghan.
Lateef pun kecewa karena ia tidak dapat lagi bertemu Rahmat. Ia mengambil cuti untuk mencari Sultan. Ia pun bertemu dengan sultan dan sultan memberi tahu tempat dimana Rahmat berada. Hati Lateef pun terenyuh dan ia menangis ketika melihat Rahmat mengangkati batu untuk bekerja. Akhirnya Lateef meminta uang gaji 3 bulannya kepada Memar dengan alasan kakaknya yang jatuh sakit. Pada kenyataannya ia memberikan uangnya kepada Sultan untuk diberikan kepada Najaf. Tetapi Najaf menolak untuk menerima uang tersebut dan memberikannya kepada Sultan untuk ia kembali ke Afghanistan karena istrinya yang sakit sudah lama.
Kemudian Lateef menggunakan semua tabungannya membelikan tongkat untuk Najaf karena kakinya yang sakit akibat kecelakaan pada saat bekerja. Ketika ia akan memberikan tongkat, ia mendengar bahwa saudara laki-laki Najaf telah meninggal dunia. Esoknya Najaf pergi dengan tongkat pemberian Lateef ke tempat kerja. Ia menemui Memar untuk meminjam uang. Akan tetapi Memar tidak memberikan karena tidak memiliki uang. Lateef yang mendengar hal ini berinisiatif untuk membantu Najaf, ia pun menjual ID Card nya dan memberikan uangnya kepada Najaf atas nama Memar. Ternyata uang tersebut digunakan untuk Najaf kembali ke Afghanistan karena saudaranya yang meninggal. Termasuk Rahmat alias Baran juga ikut meninggalkan Iran.
Film ini menggambarkan perjuangan Lateef yang cinta kepada Baran dan mengorbankan semua hal yang ia miliki termasuk ID Cardnya. Film ini juga tak lepas dari beberapa adegan lucu dan mengundang tawa yang diperankan oleh Lateef. Ada juga beberapa adegan yang menyentuh seperti Baran, sebagai sosok seorang wanita yang harus bekerja keras untuk mendapatkan uang. Dan juga adegan Lateef yang menjual ID Card dan memberikan gajinya selama 3 bulan untuk Najaf menunjukkan bahwa ia sangat mencintai Baran.  
Adegan film ini ditutup dengan perpisahan Lateef dan Baran yang akan pergi ke Afghanistan. Baran yang tak sengaja menjatuhkan barangnya kemudian Lateef membantunya membereskan barangnya. Dan Baran kemudian senyum kepada Lateef seakan-akan menggambarkan ucapan terima kasih dan selamat tinggal untuk Lateef. Lalu turunlah hujan yang mengakhiri film ini.
Film ini sangat cocok untuk kalian yang menyukai film romansa yang penuh pengorbanan serta ada komedi didalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lilypie Kids Birthday tickers
Diberdayakan oleh Blogger.
 

Fathania Nazmi Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review