Etika dalam Proses Kreatif Berlaku dalam Segala Kondisi atau Konteks
Seperti penjelasannya, etika adalah suatu hal yang bisa dijadikan sebuah pedoman dalam bertindak, biasanya bersinggung dengan hati nurani atau moral, serta sifatnya universal. Misalnya tidak boleh membunuh, tidak boleh berbohong, tidak menentang norma-norma yang ada. Artinya adalah etika menjadi suatu hal yang dijadikan sebuah pedoman dimana selalu berlaku dalam setiap tindakan yang dilakukan.
Menurut saya, sekreatif-kreatifnya karya harus tetap melibatkan etika dalam pembuatannya. Karena jika hasil karya yang kita hasilkan mengandung hal-hal yang menyinggung etika atau tidak etis, bisa saja menghasilkan dampak yang tidak diinginkan terhadap karya tersebut. Ketika kita membuat suatu hal atau karya, yang perlu ditanyakan adalah bagaimana membuat hasil karya kita punya kemungkinan kecil untuk ditolak dalam masyarakat? Yap, salah satu caranya adalah melibatkan etika dalam proses kreatif dalam menghasilkan karyanya. Karena karya yang dihasilkan adalah sesuai dengan etika dan nilai-nilai masyarakat, maka masyarakat cenderung untuk menerima hal tersebut. Sebaliknya, apabila karya yang dihasilkan tidak mengandung prinsip etika, maka hal tersebut cenderung ditolak oleh masyarakat.
Etika menjadi sebuah guidelines bagi kita dalam mengimbangi berbagai proses berpikir kreatif kita yang mungkin bisa saja dibilang ‘liar’ atau sangatlah bebas. Ketika kita sudah berpikir ke arah yang tidak masuk akal, peran etika disini menjadi sebuah tolak ukur untuk kembali ke ranah proses berpikir kita menjadi hal yang terkait dengan kepantasan atau kesesuaian. Walau etika mungkin menjadi sebuah ‘batasan’ dalam bertindak, atau dengan kata lain tidak boleh ini tidak boleh itu, tetapi dalam penerapannya pun tidak akan ada juga yang dirugikan ketika kita melibatkan etika dalam setiap proses kreatif. Justru hal ini menjadi suatu pedoman yang bisa mengarahkan kepada hal yang menguntungkan. Misalnya dalam etika periklanan yang tidak boleh menampilkan adegan kekerasan. Jelas ini menjadi hal yang merugikan apabila menampilkan adegan kekerasan, baik kepada konsumen yang bisa saja mengikuti hal tersebut, dan kepada produk atau karya tersebut mungkin saja citranya menjadi kurang bagus. Contoh lagi, misal dalam membuat tulisan kita mencuri ide atau plagiat dari tulisan orang lain, membuat iklan yang berbau pornografi, dan sebagainya yang mungkin bisa dikatakan kreatif namun melanggar etika.
Pada akhirnya, apa yang kita ciptakan selalui melalui proses berpikir kreatif. Sehingga, pentingnya aturan etika sebagai ‘pendamping’ dalam proses berpikir kreatif agar tidak merugikan pihak mana pun, yang kemudian etika bisa juga disebut sebagai pertanda sebuah ‘kepantasan’ dalam membuat suatu karya.
x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar